Rabu, 16 Januari 2013

Ledakan Al Qur'an



Suatu ketika, saya membuka surah Al Hasyr, didalamnya berisi tentang berita hari akhir, dimana tempat kediaman orang-orang kafir adalah kekal dalam neraka.  Tapi tidak itu saja yang saya perhatikan, melainkan kalimat yang menurut saya merupakan suatu informasi penting, betapa Al Qur’an dikatakan mampu membuat gunung meletus tercerai berai apabila diletakkan diatasnya…Bagaimana mungkin, sebuah kitab berisi ayat-ayat yang bila dibacakan mempunyai pengaruh sangat dahsyat?

Kalau kami jatuhkan Al-Qur’an ini atas gunung, niscaya engkau lihat dia khusyu’ dan terpecah-belah karena takut kepada Allah. Dan itu perumpamaan yang kami adakan dia untuk manusia supaya mereka BERFIKIR (ayat 21 surat Al-Hasyr)

Dalam memahami ayat ini, dan ayat-ayat lainnya, saya sangat berpegang dengan ayat yang menegaskan bahwa Allah SWT tidak pernah mengingkari sunatullahnya yang berlaku sejak dahulu dan bahwa yang terjadi selalu melalui proses hukum sebab akibat.

Sebagai suatu sunnatullah  yang telah berlaku sejak  dahulu,  kamu sekali-kali tiada akan menemukan perubahan bagi sunnatullah itu. (48 : Al Fath : 23)

Beranjak dari hukum sebagaimana surah Al Fath ayat 23 tersebut di atas, ada suatu rahasia menurut saya dari ayat 21 surat Al-Hasyr... Entah apakah itu dari nomor susunan ayat-ayatnya yang berkaitan antara satu atau beberapa ayat, di satu surah dengan surah lainnya apabila dirunut dan dirangkai, saya belum tahu pasti, yang 'mungkin' barangkali merupakan suatu ”formula/rumusan” yang bisa saja menunjukkan hal atau ilmu pengetahuan baru bagi orang-orang yang mau berfikir dengan segenap potensi dirinya.

Keberadaan formula/rumusan di dalam Al-Qur’an itulah yang hendak diungkap pada ayat 21 surat Al-Hasyar itu,bahwa kalau Al-Qur’an ini dijatuhkan atas gunung, engkau dapat lihat dia tunduk merendah terpecah-belah karena takut kepada Allah. Itu perumpamaan yang kami adakan dia untuk manusia agar mereka berfikir.

Coba saja kalau kita cermati ayat lain disurah berikut :

Dan kalau ada Bacaan yang berjalan dengannya gunung-gunung, atau dipotong dengannya Bumi, atau bicara dengannya orang mati (maka Al-Qur’anlah dia). (Al-Qur’an, surat Ar-ra’du, ke-13 ayat 31 )

Secara tersirat barangkali sudah bisa menebak sedikit uraian dari tulisan saya ini, dan perumpamaan nyata tentang “dahsyat”nya ledakan tersebut adalah; jika kita kembali ke Zaman Rasulullah SAW, di kota Mekkah telah terjadi ledakan maha dahsyat.  Efeknya yang luar biasa dan tidak terbendung sampai ke zaman kita sekarang ini.  Ya, efek dari diturunkannya Al Qur’an yang mampu menggetarkan isi alam semesta ini.  Peringatan yang tidak boleh tidak, harus ditaati.  Barang siapa yang mampu melaksanakannya, sungguh dia termasuk orang-orang yang diberi hidayah untuk membuka tabir pengetahuan rahasia alam semesta, sehingga mampu menggoncangkannya (dengan ilmu tentunya)….

Sungguh telah datang kepada kamu penjelasan dari Tuhan kamu. Maka siapa memperhatikan untuk dirinya, dan siapa BUTA ! Maka untuk dirinya. Dan aku sekali-kali bukan pemelihara atas kamu ! (Al-Qur’an, surat Al-An’am, ke-6 ayat 104)

Siapa yang bisa menandingi Al Qur’an yang diturunkan langsung oleh Allah SWT melalui nabinya yang namanya sudah dinubuatkan pada kitab-kitab sebelumnya.

Al Qur’an merupakan sumber Ilmu Pengetahuan, petunjuk bagi alam semesta.

75. Maka Aku bersumpah dengan masa turunnya bagian-bagian Al-Qur’an.
76. Sesungguhnya sumpah itu adalah sumpah yang besar kalau kamu mengetahui.
77. Sesungguhnya Al-Qur’an ini adalah bacaan yang sangat mulia,
78. pada kitab yang terpelihara ,
(Al Wa’qiah : 75-78)

Asyik’kan, meneliti isi kandungan Al Qur’an?  Penasaran?... Silahkan tadaburri..

Selasa, 15 Januari 2013

Rumah Pertama itu...

Sebenarnya, banyak sekali pertanyaan-pertanyaan dalam benak saya, yang barangkali juga dianggap sebagai pertanyaan sepele, remeh, atau pertanyaan yang tidak perlu dicari jawabannya.  Apa itu? Seputar bulan Dzulhidjah;

  • Mengapa banyak anggapan bahwa bulan yang baik untuk menikah adalah bulan Dzulhidjah?
  • Mengapa puncak ibadah haji itu bulan Dzulhidjah?
  • Apa maksud dilakukannya perbuatan mencium “Hajar Aswad”?
  • Dan ayat :“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk  manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah  yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi alam seluruhnya “.(Ali Imran : 96)

Awal mula penasaran saya adalah dari ayat 96 surah Ali Imran di atas :… menjadi petunjuk bagi alam seluruhnya.

Ada petunjuk apa dalam ayat ini, sehingga dikatakan Ka’bah yang di Makkah sebagai “petunjuk” untuk alam semesta?

Oleh karena ini hanya pendapat / hasil pemikiran yang ingin saya bagi, benar salahnya saya kembalikan pada yang PUNYA ILMU, dan siapapun punya hak mengatakan apa yang ada dalam fikirannya terhadap saya.

Awalnya hanya iseng menghitung dari puncaknya bulan Haji (Dzulhidjah) tanggal 10 yang dikatakan sebagai Iedul Adha ke bulan Syawal tanggal 1 yang dikatakan sebagai Iedul Fitri.  Ternyata (kalau tidak salah hitung) jumlahnya 9 bulan 10 Hari.

Dan karena hamil itu lamanya juga 9 bulan 10 hari, maka saya punya kesimpulan kalau sel sperma bertemu dengan sel telur  pada hari Iedul Qurban ke 3,(12 Dzulhijjah) maka kurang lebihnya (tentunya banyak factor yang mempengaruhi tepat tidaknya) akan lahir pada tanggal 1 Syawal (Iedul Fitri). 

Pertemuan antara ovum (sel telur) dengan spermatozoa terjadi di saluran telur.  Setelah dibuahi lalu menuju rahim dan menempel di dinding rahim.  Nah, di Ovum inilah sebagai RUMAH/TEMPAT TINGGAL PERTAMA bagi sel sperma dan akan terus tumbuh berkembang setelah melakukan perjalanan menempel di dinding rahim, seperti biji (benih) yang ditanam di tanah subur.   

"Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani  dalam tempat yang kokoh . (Al Mu’minun : 13)"
"Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk  yang  lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. (Al Mu’minun : 14)"

Dengan penafsiran saya yang bodoh ini, maka saya katakan bahwa  yang melekat di tanah “rahim” itu  disebut ‘Alaq.  Barang kali,  itulah suatu peristiwa dimana pertama kalinya kita diperintah untuk membaca, seperti disebut pada wahyu pertama turun kepada nabi Muhammad saw di gua hira.

Jika kita ingat pelajaran biologi tentang reproduksi, bahwa peristiwa setelah sel sperma berhasil  menembus dinding sel telur, maka sel sperma akan berkurban ekornya (terputus).  Begitupun pada peristiwa iedul Adha, Rasulluah juga berkurban di depan pintu Ka’bah.

"Sebagai Qurban yang disampaikan ke ka’bah (Al-Maidah, ayat 95)"
Kesimpulannya, Kalau gambaran Ka’bah mewakili ovum (rumah), maka Hajar Aswad mewakili inti selnya.  Itu sebab Hajar aswad dicium, sebagai simbol kepala sperma bertemu inti sel Ovum dan berkurban (terpotong) ekornya…. Dan itu pula sebab nabi Saw memotong Qurban di depan pintu Ka’bah.

Sekali lagi, telur inilah yang merupakan rumah kita yang pertama, jika kita adalah seekor spermatozoa dan rumah pertama kita ini mirip dengan ka’bah di Mekah.

Peristiwa  Iedul Qurban & ‘Iedul Fitri, adalah untuk memasangkan Rahim Ibu dengan Bumi. Tujuannya untuk memberikan pemahaman kepada manusia bahwa asal makhluk-makhluk keluar saja dari bumi seperti kisah Nabi Yahya yang keluar saja dari Rahim.

“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk  manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah  yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi alam seluruhnya “.(Ali Imran : 96)

Wallahu’alam bisowab

Hajar Aswad merupakan super konduktor menakjubkan


Asalasah ~ Encyclopedia Americana menulis : "Sekiranya orang-orang Islam berhenti melaksanakan thawaf ataupun shalat di muka bumi ini, niscaya akan terhentilah perputaran bumi kita ini, karena rotasi dari super konduktor yg berpusat di Hajar Aswad, tidak lagi memencarkan gelombang elektromagnetik.

Menurut hasil penelitian dari 15 Universitas : menunjukkan Hajar Aswad adalah batu meteoryang mempunyai kadar logam yg sangat tinggi, yaitu 23.000 kali dari baja yg ada.

Beberapa astronot yang mengangkasa melihat suatu sinar yg teramat terang mememancar dari bumi, dan setetlah diteliti ternyata ber dari Bait Allah atau Ka"bah. Super konduktor itu adalah Hajar Aswad, yg berfungsi bagai mikrofon yg sdg siaran dan jaraknya mencapai ribuan mil jangkauan siarannya.

Prof Lawrence E Yoseph - Fl Whiple menulis : "Sungguh kita berhutang besar kepada orang Islam, shalat, tawaf dan tepat waktu menjaga super konduktoritu."Subhanallah, Alhamdulillah, Laa Illaha illallah, Allahu Akbar.

Betapa bergetar hati kita melihat dahsyatnya gerakan thawaf haji & Umroh.Tulisan ini bisa menjawab fitnah & tuduhan jahiliyah yang tak didasari ilmu pengetahuan ; yaitu mengapa kaum Muslimin shalat ke arah kiblat dan bahwa umat Islam di anggap menyembah Hajar Aswad.

Di copy dari blog : Asalasah

Sabtu, 12 Januari 2013

Di surga, Laki-laki mendapatkan bidadari, sementara wanita?


Ya, pertanyaan ini –diakui ataupun tidak- mengundang rasa iri bagi kaum wanita.  Seolah-olah surga itu dikhususkan hanya untuk laki-laki.  Tidak dipungkiri, pada awalnya saya pun berfikir demikian sebagai seorang laki-laki, yang ada difikiran saya waktu itu adalah rasa ketidak adilan surga yang dijanjikan itu lebih diperuntukkan pada kaum laki-laki.  Salahkah Al Qur’an, atau saya yang belum bisa memahaminya?  Berhubung saya adalah seorang muslim, faham tidak faham, suka tidak suka, benar atau tidak, mau dan tidak mau, percaya tidak percaya, saya tetap meyakini kebenarannya dengan taklid iman, karena demikianlah yang disampaikan oleh guru-guru saya, dari SD sampai lulus kuliah, bahwa kelak disurga para penghuni laki-laki yang beriman akan mendapatkan balasana bidadari-bidadari surga yang cantik-cantik.

Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka , dan tidak pula oleh jin.  (Ar-Rahman : 55 ayat 56)
Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik (Ar-Rahman : 55 ayat 70)
Tetapi, dikatakan bahwa siapapun orangnya -tidak perduli lelaki dan perempuan- akan mendapatkan kenikmatan dalam surga, asalkan dia beriman dan beramal shaleh.

Orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan saleh, kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah telah membuat suatu janji yang benar. Dan siapakah yang lebih benar perkataannya dari pada Allah ? (QS : 4. An Nisaa : 122)

Satu ayat ini saja sudah cukup meyakinkan kita, bahwa masing-masing orang akan mendapatkan kenikmatan surga. 

Perumpamaan syurga yang dijanjikan kepada orang-orang yang takwa ialah ; mengalir sungai-sungai di dalamnya;  buahnya tak henti-henti sedang naungannya . Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa, sedang tempat kesudahan bagi orang-orang kafir ialah neraka. (QS: 13. Ar Ra’du : 35)

Jadi, intinya menurut saya, lelaki maupun perempuan memperoleh balasan yang seimbang di dalam surga.  Hanya saja, kalimat BIDADARI-BIDADARI yang memang paling menyolok hingga ada ayat yang lain dalam Al Qur’an tentang BIDADARA-BIDADARA J bagi kaum perempuan tidak ter-“Ekspose” dan membuat mereka menjadi iri.

Ya.  Sebenarnya, di Surga bukan hanya ada bidadari, melainkan juga “bidadara yang tampan”.  Artinya, laki-laki dan perempuan akan mendapatkan pasangannya masing-masing.

Dan mereka dikelilingi oleh pemuda-pemuda yang tetap muda. Apabila kamu melihat mereka, kamu akan mengira mereka, mutiara yang bertaburan. (QS.76.  Al Insaan : 19)

Sesungguhnya, segala yang ada di surga itu hanyalah sebuah perumpamaan yang menggambarkan bahwa orang-orang yang kelak masuk surga akan mendapatkan segala yang diinginkan, yang keindahan dan kenikmatannya sungguh tidak bisa dibayangkan oleh kita dan tidak bisa terwakili dengan perumpamaan-perumpamaan di dunia.  Demikian juga menunjukkan bahwa Al Qur’an itu memiliki bahasa sastra yang tidak tertandingi.

Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik  seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya  ke langit, (QS: 14. Ibrahim : 24)

Wallahu’alam bishowab…