Kita mengetahui dari
al-Qur'an bagaimana para nabi terdahulu dalam penyebaran dakwahnya dibekali
oleh hal-hal yang supranatural. Seperti perahu Nuh, Tongkat Nabi Musa,
Menghidupkan orang mati dll. Tidak disangkal bahwa hal-hal seperti itu adalah
adikudrati, sebagaimana diutarakan oleh kalangan nasrani dalam membanggakan
nabi Isa. Umat muslim juga berpendapat sama bahwa itu adikudrati yang diberikan
oleh Allah. Umat muslim juga ikut bangga bahkan cerita itu seringkali
disampaikan pada anak-anak sejak masih kecil. Namun kemudian jika hal itu
ditujukan untuk menyatakan bahwa ajaran Islam tidak valid karena mukjizat umat
muslim yang berupa al-Qur'an kalah dibanding mukjizat nabi-nabi sebelumnya
tentu saja tidak benar.
Secara jujur, mukjizat Yesus, hanya terjadi pada masa kenabiannya. Dan hal itu tidak bisa difungsikan pada masa sekarang. Namun al-Qur'an yang diturunkan 14 abad lalu masih ada dan masih menjalankan fungsinya. Anda bisa melihat bagaimana Islam masuk Eropa dan Amerika, apakah dengan menghidupkan orang mati? atau membelah laut dengan tongkat Musa? tentu saja tidak. Islam masuk Amerika dan Eropa karena ajaran al-Qur'an yang bersifat logis, setiap penyajiannya disertai dengan dalil-dalil, bahkan berisi isyarat Ilmu pengetahuan yang sedang menjadi symbol masa sekarang. Bukankah hal ini justru membuktikan kehebatan al-Qur'an yang mampu menembus jantung Eropa dan Amerika hingga menjadikan agama Islam menjadi agama yang paling cepat perkembangannya?.
Justru seiring perkembangan pemikiran manusia, di mana manusia modern menginginkan sesuatu yang logis, maka hal-hal yang bersifat adikudrati dianggap hanya sebatas legenda yang diceritakan kepada anak-anak kecil ketika hendak tidur. ya..itulah manusia, selalu punya alasan untuk menolak. Masyarakat modern menghendaki bukti empiris yang logis, bukan hal yang tidak bisa dicerna akal. Otoritas gereja sekarang tidak akan bisa memaksa seorang ilmuan untuk mengimani TRINITAS dengan menceritakan mukjizat para nabi terdahulu. Begitu juga ciri penyampain logis dalam al-Qur'an, mungkin tidak akan efektif pada masa Musa dan Isa. Sebab pemikiran manusia pada 4000 tahun yang lalu jelas berbeda dengan sekarang. Berikut ini pengakuan dari Nazmi Luke seorang pendeta Mesir yang dinukil oleh Dr. Quraish Shihab dalam Mu'jizat al-Qur'an sebagai berikut :
"Tidak dapat
disangka! bahwa menghidupkan orang mati, mengembalikan penglihatan orany buta,
dan lain-lain merupakan hal-hal yang bernilai agung. Akan tetapi, itu sernua
tidak akan berarti sarna sekali apabila ia dimaksudkan untuk membuktikan bahwa
2+2 = 9. Karena itu adalah wajar jika dipaparkan kepada rnanusia yang telah
mencapai kedewasaannya bukti-bukti rasional dan logis".( Nazmi Luke, Muhammad Ar-Rasul wa
Ar-Risalah, dalam Dr. M. Quraish Shihab, Mukjizat Al-Qur'an, Mizan, th. 2001.
hal. 39.)
Berikut ini akan kami
ketengahkan bagaimana satu ayat al-Qur'an disertai satu hadits Nabi dapat
merubah pandangan seorang Prof. Dr. Joe Leigh Simpson tentang agama. Dia adalah
ketua Jurusan Ilmu Kebidanan dan Ginekologi serta Pakar molecular dan Genetika
Manusia, Baylot College Medicine, Houston Amerika.
Itu terjadi pada pertemuan dan dialog yang diadakan dengan ilmuwan terkenal dalam bidang ilmu pengetahuan yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk menguji fakta ilmiah yang disebutkan di beberapa ayat al-Qur'an. Selain untuk menyorot fakta bahwa Agama Islam mendorong kemajuan Ilmu pengetahuan. Dialog tersebut diceritakan oleh Abdullah M. Rehaili sebagai berikut :
Ketika kami pertama kali
bertemu dengannya, Prof. Simpson menuntut pembuktian al-Quran dan Sunnah. Akan
tetapi, kami sanggup menghilangkan kecurigaannya. Kami menunjukkan kepadanya
sebualt naskah garis besar perkembangan embrio. Kami membuktikan kepadanya
bahwa al-Quran menjelaskan kepada kita bahwa turunan atau hereditas dan sifat
atau kromosom yang tersusun hanya bisa terjadi setelah perpaduan yang berhasil
antara sperma dan ovum. Sebagaimana yang kita ketahui, kromosom-kromosom ini
berisi semua sifat-sifat baru manusia yang akan menjadi mata, kulit, rambut dan
lain-lain.
Oleh karena itu, beberapa sifat manusia yang tersusun itu ditemukan oleh kromosomnya. Kromosomkromosom ini mulai terbentuk sebagai permulaan pada tingkatan nutfah dari perkembangan embrio. Dengan kata lain, ciri khas manusia baru terbentuk sejal: tingkatan nutfah yang paling awal. Allah Yang Maha agung dan Yang Maha Mulia berfiman di dalam Al-Quran :
"Celakalah kiranya
manusia itu ! Alarngkah ingkarnya (Kepada Tuhan). Dari apakah dia diciptakan ?
Dari setetes air mani. (Tuhan) menciptakannya dan menentukan ukuran yang
sepadan dengannya. " (QS Abassa: 17-19)
Selama empat puluh hari
pertama kehamilan, semua bagian dan organ tubuh telah sempurna atau lengkap,
terbentuk secara berurutan. Nabi Muhammad SAW menjelaskan kepada kita di dalam
hadistnya : "Setiap dari kamu, semua komponen penciptamu terkumpul dalam
rahim ibumu selam empat puluh hari."
Di dalam hadist lain,
Nabi Muhammad SAW bersabda:
"Ketika setetes
nutfah telah melewati 42 malam, Allah menyuruh seorang malaikat ke rahim
perempuan, yang berkata : 'Ya Tuhan! Ini laki-laki atau perempuan? Dan Tuhanrmu
memutuskan apa yang Dia kehendaki. "
Profesor Simpson
mempelajari dua hadist ini intensif, yang mencatat bahwa empat puluh hari
pertama itu terdapat tingkatan yang dapat dibedakan secara jelas atau
embriogenesis. Secara khusus, Dia dibuat kagum dengan penelitian yang mutlak
dan keakuratan kedua hadist tersebut. Kemudian dalam salah satu konferensi yang
dihadirinya, dia memberikan pendapat sebagai berikut :
"Dari kedua hadist
yang telah tercatat dapat membuktikan kepada kita gambaran waktu secara
spesifik perkembangan embrio sebelum 40 hari. Terlebih lagi, pendapat yang
telah berulang-ulang dikemukakan pembicara yang lain pagi ini bahwa kedua
hadist ini telah menghasilkan dasar pengetahuan ilmiah yang mana rekaman mereka
sekarang ini didapatkan".
Profesor Simpson
mengatakan bahwa agama dapat menjadi petunjuk yang baik untuk pencarian ilmu
pengetahuan. Ilmuwan Barat telah menolak hal ini. Seorang ilmuwan Amerika
mengatakan bahwa agama Islam dapat mencapai sukses dalam hal ini. Dengan
analogi jika Anda pergi ke suatu pabrik dan Anda berpedoman pada
mengoperasilcan pabrik itu, kemudian Anda akan paham dengan mudah bermacammacam
pengoperasian yang berlangsung di pabrik itu. Jika Anda tidak memiliki pedoman
ini, pasti tidak memiliki kesempatan untuk memahami secara baik versi proses
tersebut.
Profesor Simpson
berkata: "Saya pikir tidak ada pertentangan antara ilmu genetika dan agama,
tetapi pada kenyataannya agama dapat menjadi petunjuk ilmu pengetahuan dengan
tambahan wahyu ke beberapa pendekatan ilmiah yang tradisional. Ada kenyataan di
dalam al-Quran yang ditunjukkan oleh ilmu pengetahuan menjadi valid, yang mana
al-Quran mendukung ilmu pengetahuan yang berasal dari Allah."
Inilah kebenaran. Orang-orang Islam tentunya dapat memimpin dalam cara pencarian ilmu pengetahuan dan mereka dapat menyampaikan pengetahuan itu dalam status yang sesuai. Terlebih lagi orang Islam mengetahui bagaimana menggunakan pengetahuan itu sebagai bukti keberadaan Allah, Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Mulia untuk menegaskan kerasulan Nabi Muhammad SAW.(Abdullah M. Rehaili, Bukti kebenaran al-Qur'an, Padma, 2003. hal. 31-34)
Ayat Al-Qur'an dan
hadits tersebut disampaikan 14 abad yang lalu dimana bangsa Arab saat itu tidak
memiliki ilmu pengetahuan modern. Mungkinkan seorang Muhammad yang disebut ummy
(buta huruf) memiliki pengetahuan itu dari dirinya sendiri?. Tidakkah ini bukti
kebenaran al-Qur'an? Ini hanya salah satu dari tanda-tanda kebesaran Allah yang
bakal dipertontonkan dihadapan manusia, agar kembali kepada tauhid seperti yang
dijanjikan oleh Allah Swt. dalam al-Qur'an sebagai berikut:
'Akan Kami perlihatkan secepatnya
kepada mereka kelak, bukti-bukti kebenaran Kami di segenap penjuru dunia ini
dan pada diri mereka sendiri, sampai terang kepada mereka, bahwa al-Qur'an ini
suatu kebenaran. Belumkah cukup bahwa Tuhan engkau itu menyaksikan segala
sesuatu." (QS. Fushshilat: 53).
Tentang mukjizat
Rasulullah yang lain akan kami bahas dalam bab Hadits
Tidak ada komentar:
Posting Komentar